,.

animasi blog

Jumat, 18 Desember 2015

PERBEDAAN BANGUNAN DAN ARSITEKTUR

 PERBEDAAN BANGUNAN DAN ARSITEKTUR
Kita sering kesulitan membedakan antara bangunan dan arsitektur, karena memang arsitektur itu adalah bangunan. Namun kita harus tahu bahwa tidak semua bangunan adalah arsitektur dan dalam arsitektur tidak hanya menyangkut masalah bangunan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, tahun 1990, bangunan diartikan sebagai yang didirikan, yang dibangun (seperti rumah, gedung, jembatan), sedangkan arsitektur diartikan sebagai 1. seni dan ilmu merancang serta membuat kontruksi bangunan; 2. metode dan gaya rancangan suatu konstruksi. Untuk pembuat arsitektur yaitu arsitek masih menurut kamus besar ini diartikan sebagai 1. orang yang merencanakan suatu gedung dan memimpin konstruksinya. Menurut Ensiklopedia Indonesia, yang disusun oleh Hassan Shadily dan kawan-kawan, terbitan Ichtiar Baru-Van Houve, Jakarta, tahun 1980, diterangkan tentang arsitektur adalah sebagai berikut.Arsitektur berasal dari bahasa Yunani Purba, archos, berarti pemimpin, dan tektor, yang berarti tukang tembok. Architector berarti lebih kurang mandor tukang tembok, sekarang menjadi kata Indonesia arsitek melalui bahasa Belanda dan menjadi gelar dari seseorang yang melakukan perencanaan bangunan. Sedangkan arsitektur menjadi istilah untuk menunjukkan ruang lingkup bidangnya. Pada masa kini, kata arsitektur mengandung pengertian yang agak panjang: seni merancang bangunan bagi manusia yang bernaluri mencari keamanan dan kenyamanan diri demi kesejahteraan jiwa dan raganya, serta untuk memenuhi kepuasan diri mencipta suatu keindahan. Merupakan seni yang praktis dan langsung digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk rumah yang dihuninya serta dalam bentuk bangunan dan lingkungannya yang dibutuhkan untuk hidup bermasyarakat. Pada masa kini dipandang lebih sempurna lagi bilamana segi teknologinya dan segi ekonominya memiliki keistimewaan yang bernilai menguntungkan. Pada dasarnya, seni arsitektur ialah seni yang memperpadukan unsur-unsur yang relatif berskala besar dan berdimensi tiga. Ukuran tiga arah ini dapat berwujud akhir sebagai bentuk yang padat dan kokoh, ataupun menjelma ruangan dengan maksud dan suasana tertentu. Selain itu setiap bangunan umumnya memiliki kekhasan secara fisik. Ditinjau dari sudut sejarahnya dan dipandang dari segi yang sempit terwujudnya suatu bentuk dan gaya arsitektur ditentukan oleh pencipta atau perencanaannya. Tetapi bilamana dipandang dari segi yang luas dan melihat arsitekturnya sebagai hasil karya cipta suatu kebudayaan, maka ada 6 unsur yang dapat mempengaruhi perwujudan tersebut: geografi, geologi, iklim, sosial atau kemasyarakatan, agama dan falsafah kepercayaan, latar belakang sejarah dan ketatanegaraannya. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka ciri khas dari berbagai bentuk dan gaya arsitektur di seluruh dunia ini dari abad-abad yang lalu sampai masa sekarang, dapat disimpulkan: seni arsitektur; ilmu arsitektur. Masih banyak literatur-literatur yang dapat kita ambil dalam mengartikan bangunan dan arsitektur, sehingga kita dapat memahami apa sebenarnya arti dari kata-kata itu. Kemudian kita dapat membayangkan bagaimana wujud dan bentuknya dan kemudian kita dapat mengambil contoh-contoh untuk dibandingkan apakah ini termasuk bangunan ataukah termasuk arsitektur.

BANGUNAN Bangunan adalah suatu susunan elemen-elemen yang membentuk fungsi untuk mewadahi aktifitas manusia dengan segala komponen yang dibutuhkan dalam aktifitasnya. Ia memiliki bentuk dan dimensi yang dapat menaungi dengan memiliki kekakuan dan kekokohan yang dapat melindungi manusia dan segala aktifitas di dalamnya dari segala gangguan. Karena bangunan berfungsi untuk mewadahi aktifitas manusia maka ia harus mempunyai keadaan yang dibutuhkan oleh manusia yaitu kenyamanan, keamanan, dan efisiensi, serta kebutuhan-kebutuhan manusia yang lain. Memang menurut kamus besar Bahasa Indonesia di atas, bangunan diartikan menurut arti katanya. Bangunan adalah kata benda, dengan kata kerjanya bangun atau membangun, sehingga bangunan dapat diartikan sebagai yang dibangun atau yang didirikan. Bangunan adalah segala sesuatu yang dibangun untuk suatu kepentingan tertentu. Dengan definisi demikian, hampir semua bentuk yang didirikan atau dibangun dapat disebut sebagai bangunan, seperti gedung, rumah, jembatan, jalan, tugu, kios, warung dan banyak lagi contoh yang dapat disebutkan. Sehingga kita dapat menyebut ada bangunan kapal, bangunan irigasi, bangunan permanen, bangunan tidak permanen dan seterusnya. Namun dilihat dari arti yang lebih khusus, bangunan harus memenuhi syarat-syarat lebih khusus pula, sehingga ia benar-benar dapat disebut sebagai bangunan seperti yang kita maksud dalam risalah atau makalah ini. Syarat-syarat itu meliputi fungsinya, ukuran dan bentuknya, serta sifatnya, yang antara lain telah disebutkan di atas. Dalam kenyataannya kita sering melihat yang telah dibangun oleh manusia lebih banyak bangunan dari pada arsitektur. Karena menurut ilmu arsitektur membuat bangunan itu lebih mudah dari pada membuat arsitektur, apalagi arsitektur yang benar-benar mempunyai nilai yang tinggi dan bermutu. Dan nilai itulah salah satu yang membedakan antara bangunan dan arsitektur. Bangunan ini lebih banyak menjurus pada sifat fungsional. Ia dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ia dimanfaatkan dari segi fungsi fisiknya saja. Bangunan sering hanya digunakan untuk tempat-tempat produksi, meskipun tidak selalu demikian. Misalnya pabrik, galangan, bangsal, penjara, tenda, bengkel, gudang, sering menggunakan yang disebut bangunan, walau ada juga tempat-tempat itu yang dibangun dengan arsitektur dengan nilai seni tinggi yang tidak kalah menariknya wujud yang lain. Kalau kita pandang dari sudut sejarah adanya bangunan di muka bumi ini ada semenjak manusia mulai menetap dan bercocok tanam. Dulu ketika manusia hidup berpindah-pindah dan mencari makan dengan berburu dan mencari buah-buahan, mereka melindungi diri dari keadaan alam dengan memanfaatkan goa atau pohon yang besar. Ketika mereka mulai bercocok tanam dan menetap dan jumlah mereka semakin banyak, kebutuhan mulai lebih banyak, goa saja tidak cukup, diperlukan suatu bentukan yang dapat melindungi mereka dari panas dan hujan, dari gangguan binatang buas, untuk menyimpan hasil pertanian, dan lain sebagainya, maka dibangunlah rumah pohon, tenda, gubuk, dan terus berkembang hingga menjadi rumah dan gedung sampai sekarang. Pada zaman sekarang yang namanya bangunan memang sangat beraneka ragam, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia. Demikian juga dengan bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun konstruksi dan segala komponen bangunan itu. Kalau dulu cuma dikenal kayu, ijuk dan bambu, kini ada beton bertulang dan konstruksi baja. Sistem yang digunakan untuk menyusunnya pun beraneka ragam, bisa rangka, sistem tenda, sistem tali, sistem lipat, dan tentu akan terus berkembang bersama perkembangan kebudayaan manusia yang tidak akan pernah berhenti selama ada kehidupan di dunia ini. Bangunan kini telah mendominasi permukaan bumi yang tipis ini dengan segala macam bentuk dan warnanya. Kini hampir semua kegiatan manusia berada dalam suatu benda yang disebut bangunan.

ARSITEKTUR
Arsitektur dalam hal ini adalah suatu karya cipta manusia dengan segala pengetahuannya dan sifat kemanusiaannya serta sifat seninya dalam bentuk susunan elemen-elemen yang mempunyai bentuk, fungsi, dan keindahan. Ia adalah hasil seni bangunan yang memiliki aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang kemudian disebut kaidah arsitektural. Sesuai dengan yang disebutkan oleh Romo Mangun Wijaya, misalnya, guna dan citra, berarti arsitektur mempunyai kegunaan atau fungsi dan citra atau keindahan atau ciri khusus yang menjadi warna dan jiwa dari wujud itu. Arsitektur mempunyai fungsi yang tidak hanya menaungi dan mewadahi manusia dengan segala aktifitasnya dan segala perabot yang dibutuhkan dalam aktifitas itu, melainkan juga memberikan suasana, image, dan mengarahkan pikiran dan perasaan serta prilaku dari para penggunaannya. Arsitektur juga mempunyai citra, keindahan, dan nilai seni yang dapat dibanggakan dan ditunjukkan serta dinikmati sendiri oleh penghuninya. Atau yang disebutkan oleh Fetrufius: utilitas (fungsi), firmitas (kekokohan), dan venustas (keindahan). Bahwa arsitektur adalah wujud karya manusia yang ditujukan untuk memenuhi suatu fungsi tertentu, yang dalam hal ini adalah mewadahi manusia dan aktifitasnya dengan segala tuntutannya, memiliki kekokohan yang memberikan rasa aman, nyaman dan memberikan bentukan tegar dan menaungi, serta memiliki keindahan atau estetika yang menjadi tuntutan manusia untuk menunjukkan kelebihannya. Kita juga dapat menyebut arsitektur adalah bangunan yang mempunyai nilai lebih. Nilai lebih ini adalah jiwa, keindahan atau seni, dan mempunyai kreatifitas serta keaslian sehingga arsitektur dapat diapresiasikan. Dalam arsitektur, yang juga sering disebut lingkungan binaan, ternyata tidak hanya menyangkut masalah bangunan, namun juga termasuk apa yang ada dalam bangunan itu (interior) dan yang berada diluar atau di sekeliling bangunan itu (eksterior). Hal inilah yang membuat ilmu arsitektur lebih luas dari pada ilmu bangunan, karena ternyata selain adanya seni didalamnya, juga menyangkut segala bentuk pemenuhan wadah aktifitas atau kegiatan manusia dalam hidupnya di muka bumi ini. Jadi arsitektur dapat berskala ruang dalam bangunan dan segala perabotnya, bangunan itu sendiri dengan estetikanya, juga sekitar bangunan, dan sekeliling bangunan itu, lingkungan bangunan itu berada, permukiman, kota, atau bahkan negara dan seluruh dunia kalau mungkin. Dan yang penting dari arsitektur adalah bahwa ia mempunyai kaidah-kaidah atau aturan-aturan sesuai dengan para ilmuwan arsitek, atau tokoh-tokoh arsitek dari pengalaman dan pengamatannya tentang arsitektur. Misalnya tentang fungsi yang dimiliki oleh arsitektur seperti yang dijelaskan Godfrey Broadbent: aesthetic form, container (wadah), environment filter (melindungi dari luar), modifier behaviaor (mengarahkan prilaku), capital investment (investasi), dan cultural symbol (simbol kultur/agama/kebudayaan). Jadi memang arsitektur harus memiliki fungsi-fungsi itu walau terkadang salah satunya lebih dominan dibandingkan dengan yang lain. Kita juga dapat mengatakan bahwa arsitektur adalah bangunan yang memakai baju. Bajunya adalah estetika. Jadi suatu bentuk dapat dikatakan arsitektur bila ia mengandung unsur kekuatan, fungsional, dan original/kreatifitas/estetika, sehingga mengandung apresiasi. Kalau dipandang dari sudut sejarah, adanya arsitektur dapat kita perkirakan sejak manusia mengenal seni dan keindahan, yaitu sejak manusia menetap dan mengenal peradaban, atau sejak adanya gedung dan bangunan. Kalau dilihat dari katanya, arsitektur, yang berasal dari bahasa Yunani, berarti arsitektur ada sejak zaman Yunani. Seperti juga bangunan, arsitektur juga terus berkembang sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia. Kalau kita memandang definisi yang dijelaskan Ensiklopedia Indonesia di atas bahwa arsitektur adalah seni dan ilmu, maka orang yang ahli arsitektur atau kita sebut arsitek, adalah ilmuwan dan sekaligus seniman. Sebagaimana dengan ilmu-ilmu yang lain, ilmu arsitektur juga terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana seni-seni yang lain, seni arsitektur juga mempunyai gaya-gaya atau langgam-langgam. Sejak dikenalnya arsitektur banyak langgam yang telah berkembang dan mewarnai perjalanan sejarah arsitektur. Langgam-langgam itu muncul dan berganti sejalan dengan pemikiran-pemikiran tokoh arsitektur di masa itu, sejalan dengan sifat manusia yang selalu menginginkan perubahan dan suasana baru. Demikian juga dengan arsitektur dipandang sebagai benda, ia mengikuti perkembangan ilmu dan seninya. Sehingga kita sering melihat adanya arsitektur yang menurut kita aneh dan tidak normal, namun bagi orang lain itu adalah arsitektur yang sangat bagus dan bermutu. Ya, inilah arsitektur, membolehkan adanya subyektifitas dan tidak ada arsitektur yang salah, melainkan arsitektur yang bagus dan kurang bagus, untuk menilai suatu arsitektur. Menilai arsitektur sangat tergantung dari siapa yang menilai, dan kemudian yang sering jadi patokan arsitek zaman sekarang adalah pemakai atau pemilik karya arsitektur itu. Apa yang dihasilkannya merupakan hasil dari ilmu dan seni yang dimilikinya dengan keinginan dan selera dari pemilik arsitektur itu. Jadi apabila di atas disebutkan ada 6 unsur yang mempengaruhi perwujudan arsitektur, yaitu geografi, geologi, iklim, sosial atau kemasyarakatan, agama dan falsafah kepercayaan, latar belakang sejarah dan ketatanegaraannya, kini ditambah lagi yakni selera atau keinginan dari pemilik arsitektur itu, karena ada kebutuhan manusia yang mungkin tidak akan pernah berakhir selama hidupnya yakni kepuasan. Seperti diterangkan oleh A. Maslow, tingkat kebutuhan manusia seperti piramida yang tidak berujung. Kebutuhan-kebutuhan itu adalah physiological needs (kebutuhan fisik), safety needs (kebutuhan keamanan), social needs (kebutuhan sosial), esteem needs (kebutuhan kepuasan), dan self actualization needs (kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya). Seperti juga dalam semua bidang kehidupan manusia, arsitektur sebagai wadah aktifitas manusia juga mengikuti adanya tingkat kebutuhan itu. Semula arsitektur adalah tempat berlindung dari panas dan hujan, serta untuk menyimpan bahan makanan. Berlanjut dengan kebutuhan akan rasa aman, sehingga arsitektur dibuat untuk melindungi penghuninya dari segala gangguan baik dari alam maupun dari binatang atau orang lain. Kemudian arsitektur juga dibuat sebagai tempat untuk keluarga, sebagai tempat kerja, sebagai tempat pertemuan dan semuanya membutuhkan suatu bentukan yang lain sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan yang ada didalamnya, dengan demikian arsitektur juga semakin berkembang dan bentukannya pun semakin komplek misalnya bangunan tinggi, ruang dengan bentang lebar, dan bentukan-bentukan yang lain yang membutuhkan teknologi tinggi untuk membuatnya. Dan yang membuat bentukan arsitektur tidak terbatas adalah kebutuhan kepuasan, dimana kepuasan tidak terbatas, arsitektur jug tidak akan berhenti dikembangkan dan muncul bentukan-bentukan dan gaya-gaya yang baru. Pada kebutuhan manusia untuk menunjukkan esensi dirinya, dengan arsitektur ia paling tidak ingin tampil beda, ia ingin dilihat orang lain memiliki sesuatu yang lebih, maka dalam berarsitektur ia juga ingin membuat sesuatu yang lain dari pada yang lain. Dan itu semua memang yang membuat kehidupan selalu berkembang. Karena dengan adanya kebutuhan yang tak terbatas, manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan itu dan dengan demikian manusia akan selalu mengembangkan diri dan pengetahuannya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya itu semaksimal mungkin.

PERSAMAAN BANGUNAN DAN ARSITEKTUR
Kalau kita melihat sekilas, hampir semua ciri yang ada dalam bangunan merupakan ciri arsitektur. Dalam hal fungsi bangunan dan arsitektur memiliki persamaan, yakni untuk mewadahi manusia dengan segala aktifitas serta peralatannya. Dalam segi bentuk dan ukuran sama-sama memiliki dimensi yang besar yang cukup untuk melingkupi kegiatan manusia dalam tiga dimensi sehingga manusia dan peralatannya dapat diwadahi oleh bangunan atau juga arsitektur. Pada bentukan dan sistem struktur yang digunakan juga merupakan hal yang sama, dan arsitektur memang bangunan yang diberi nilai dan estetika.

PERBEDAAN BANGUNAN DAN ARSITEKTUR
Perbedaan antara bangunan dan arsitektur terletak pada estetikanya, karena perbedaan estetika itu berbeda pula nilai dan tampilannya. Bila bangunan hanya dinilai dari segi fisik yaitu bahan yang digunakan (kekuatan, keawetan, ketahanan) dan fungsinya, pada arsitektur tidak hanya itu, arsitektur juga dinilai seni dan keindahannya. Jadi bila pada bangunan, dalam posisi dan fungsi yang sama, semakin besar dan semakin kokoh bangunan itu maka harganya akan semakin mahal. Namun pada arsitektur, dapat juga yang lebih kecil walau fungsinya sama mempunyai harga yang lebih mahal karena nilai seni dan keindahannya tinggi. Dengan demikian dalam berarsitektur efisiensi itu sangat diperlukan juga penggunaan teknologi yang mutakhir, untuk mendapat nilai dan seni yang lebih tinggi. Karena harga dari arsitektur tidak hanya dari kegunaan dan kapasitasnya, namun juga dari tampilan dan nilai-nilai kearsitekturalnya, yang tidak dimiliki oleh bangunan.

SUMBER: http://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/01/perbedaan-bangunan-dan-arsitektur.html

10 BANGUNAN ANEH DI DUNIA ARSITEKTUR

1. Baha'i House of Worship alias Lotus Temple


Arsitek: Fariborz Sahba
Lokasi: Delhi, India
Tahun Pembangunan: 1986
Berbeda Fitur:  seperti struktur lotus
Ini adalah kuil ibu dari anak benua India yang selesai pada tahun 1986.disebut candi teratai karna berbentuk seperti bunga. Semua orang tanpa memandang agama mereka dapat mengunjungi tempat ini. Ini adalah salah satu tempat populer Delhi, India. Bangunan ini populer di kalangan ahli arsitektur untuk desain yang luar biasa dan telah memenangkan banyak penghargaan.Arsitektur dasar dari bangunan itu dikembangkan atas dasar kitab suci Baha'i yang ditentukan oleh Abdul Baha'i, anak fonder dari agama Baha'i.

2. Gedung Ripley



Pendiri: Robert Leroy Ripley  
Lokasi: Ontario Kanada
Tahun Pembangunan: 2003
Berbeda Fitur: Celah pada bangunan
Ini adalah sebuah bangunan yang tidak biasa yang merupakan kantor pusat dari sebuah program televisi terkenal "Ripley percaya atau tidak". Hal ini penuh dengan semua artefak aneh dan membingungkan dari seluruh dunia. Keunikan bangunan adalah bahwa hal itu tampak seperti bangunan yang retak oleh badai.Terletak di Ontario, Kanada. Desain bangunan ini sebenarnya diciptakan untuk mencerminkan gempa ganjil 1812 yang diukur 8,0 pada skala Richter. Ini adalah salah satu bangunan yang paling banyak difoto turis asing atau turis lokal juga masyarakat sekitar .

3. Gedung Bengkok


Arsitek: Szotynscy Zalesk
Lokasi: Sopot, Polandia
Tahun Pembangunan: 2004
Fitur yang berbeda: Seperti gambar dongeng
Ini adalah sebuah bangunan inspirasi dari ilustrasi anak-anak dalam cerita dongeng. Szotynscy Zalesk adalah desainer dari struktur awesomely tidak biasa. Dibangun pada tahun 2004. Ada sejumlah pub dan restoran di dalam gedung. Ini adalah gedung bertingkat tiga dengan tampilan magis. Memiliki nuansa hijau pada atap melengkung. Bangunan yang merupakan inspirasi dari lukisan pelukis Swedia dan gambar memiliki beberapa fitur luar biasa yang menarik perhatian orang lewat.

4. Perangkat untuk  mengusir Root Jahat


Arsitek: Dennis Oppenheim
Lokasi: Vancouver, Kanada
Tahun Pembangunan: 1997
Fitur yang berbeda:gereja Terbalik
Perangkat untuk membasmi kejahatan terletak di Vancouver, Kanada. Dennis Oppenheim yang adalah seniman internasional yang terkenal berbentuk struktur eksklusif bangunan. Ini memberikan citra gereja terbalik dan tampaknya sebagai kekuatan hebat yang diangkat. Arsitek menghadapi banyak kontroversi seperti yang pertama kali dipamerkan di Venice biennale dan kemudian bangun di Vancouver. Namun demikian itu adalah bagian dari desain yang mengagumkan dan menangkap perhatian semua orang dari seluruh dunia. Tanpa keraguan itu adalah eksklusif dalam desain dan contoh yang bagus tentang seni modern dan kontemporer arsitektur.

5. Dancing Building


Arsitek: Vlado Milunic dan Frank Gehry
Lokasi: Praha, Republik Ceko
Tahun Pembangunan: 1996
Berbeda Fitur: garis Curvy
Bangunan menakjubkan yang dibangun di tepi Sungai Vltava di Praha juga dikenal sebagai Fred dan Ginger. Desain menarik yang diciptakan oleh Vlado Milunic dan Frank Gehry. Ia dirancang pada tahun 1992 dan selesai pada 1996. Nama awal dari bangunan itu terinspirasi oleh duo tari legendaris. Bangunan menari adalah yang nick nama yang diberikan karena garis menari dan kurva. Beberapa perusahaan multinasional memiliki kantor mereka di dalamnya termasuk sebuah restoran Perancis yang menempati lantai atasnya. Disamping semua kontroversi yang dihadapi karena desain non-tradisional,tetapi sangat layak untuk mengguncang dunia arsitektur.

6. Sanzhi UFO Rumah


Dimiliki oleh: Hung Kuo Grup
Lokasi: Taipei, Taiwan
Tahun Pembangunan: 1978
Berbeda Fitur: Pod Shap
UFO rumah yang juga dikenal sebagai Sanzhi UFO dibangun di Sanzhi kabupaten baru kota Taipei, Taiwan. Ini adalah rumah berbentuk polong dan memiliki kemiripan dengan rumah-rumah Futuro.Pembangunan rumah UFO dimulai pada tahun 1978. Ada pengembangan dimaksudkan untuk memberikan liburan resor perwira militer AS tetapi kemudian itu diubah menjadi resor tepi laut komersial untuk wisatawan. Alasan utama untuk perubahan program adalah karena beberapa peristiwa musibah yang terjadi selama konstruksi. Namun sekarang tempat terpanas bagi wisatawan karena arsitektur aneh nya.

7. Ferdinand Cheval Istana alias Istana ideal


Arsitek: Ferdinand cheval
Lokasi: Hauterives, Prancis
Tahun Pembangunan: 1879
Fitur yang berbeda: Budaya Arsitektur berbeda Molded ke Istana sebuah
Para naif seni monumen yang luar biasa istana Ferdinand cheval terletak di Hauterives, Perancis. Itu adalah ciptaan tukang pos prancis Ferdinand cheval.tukang pos ini mulai membangun pada tahun 1879 dan menghabiskan 30 tahun hidupnya dalam pengembangan istana yang ideal ini. Hal yang menakjubkan tentang istana ini adalah bahwa Ferdinand cheval diekstraksi ide dari batu. Karya ini adalah campuran inspirasi dari gaya Kristen ke gaya bangunan Hindu. Istana ini dibangun dengan batu, kapur, semen dan mortir. Cheval juga dimakamkan di istana.

8. Hutan Spiral Hundertwasser Building


Arsitek: Heinz M. Springmann
Lokasi: Darmstadt, Jerman
Tahun Pembangunan: 2000
Fitur yang berbeda: Hutan spiral seperti padang rumput mendaki dan memiliki lebih dari 1000 jendela yang masing-masing memiliki gaya yang berbeda.Gedung ini merupakan pusat perhatian bagi orang-orang dari seluruh dunia karena arsitektur yang tidak biasa. Ini adalah kompleks penginapan dan berisi 105 unit rumah. Hal ini terletak di daerah Burgerpark di Darmstadt, Jerman. Bangunan ini memiliki struktur spiral dihutankan. Hal ini dibangun sedemikian rupa sehingga terlihat seperti padang rumput terus mendaki. Ini adalah gedung bertingkat dua belas. Desain brilian dibentuk oleh Friedensreich Hundertwasser, seorang pelukis terkenal dari Australia. Halaman indah bangunan memiliki aliran berjalan yang menambahkan exquisiteness di bangunan spektakuler.

9. Guggenheim Museum, Bilbao, Spanyol


Arsitek: Frank Gehry
Lokasi: Abando, Bilbao, Spanyol
Tahun Pembangunan: 1997
Berbeda Fitur:

Struktur seperti kapal

Bangunan ini adalah karya seni kontemporer yang terletak di Bilbao, Spanyol. Museum Guggenheim dirancang oleh arsitek Amerika Kanada Frank Gehry. Didirikan pada pertengahan Oktober 1997. Siluet bangunan memiliki kemiripan dengan sebuah kapal. Kapal ini seperti museum dibangun di samping Sungai Nervion. Bangunan ini juga dalam daftar karya seni paling penting dicapai dalam tiga dekade 1980-2010 dalam "Survei Arsitektur World". Desain bagian dalam kesaksian adalah acak yang menurut arsitek dimaksudkan untuk menangkap cahaya.

10. Cubic Rumah


Arsitek: Piet Blom
Lokasi: Rotterdam dan Helmond, Belanda
Tahun Pembangunan: 1974
Berbeda Fitur: bentuk Cubic
Rumah kubik dibangun di Rotterdam dan Helmond di Belanda. Mereka dirancang dengan konsep "hidup sebagai atap perkotaan". Desain rumah sangat unik di mana rumah masing-masing mewakili sebuah pohon dan rumah-rumah semua bersama-sama membuat sebuah hutan. Rumah yang miring sampai 45 derajat dan dibangun di atas tiang berbentuksegi enam. Piet Blom adalah arsitek dari struktur yang unik.Rumah-rumah itu awalnya dibangun di Helmond nanti penduduk asli Rotterdam ini juga diberkati dengan hutan yang luar biasa dari rumah kubik.
SUMBER: http://khabuka.blogspot.co.id/2012/03/10-arsitektur-bangunan-sangat-aneh.html

CARA BELAJAR DESAIN RUMAH

Belajar ilmu desain rumah di dunia formal
  • Di dunia pendidikan jenjang SMK / STM kita bisa sekolah dengan mengambil jurusan teknik gambar bangunan, teknik konstruksi bangunan, desain grafis dan sejenisnya.
  • Di bangku kuliah kita bisa mengambil jurusan Teknik Arsitektur, Teknik sipil dan perencanaan.
  • Mengikuti kursus ketrampilan penggunaan software desain rumah yang diadakan dunia sekolah.
Belajar ilmu desain rumah secara mandiri
  • Membaca buku tutorial yang membahas tentang cara membuat gambar rumah, misalnya buku tutorial autocad, buku tutorial 3d max dan lain sebagainya.
  • Bekerja pada bidang bangunan, ingat bahwa pengalaman merupakan guru yang berharga. bisa jadi sekarang kita bekerja sebagai tukang bangunan lalu setelah menguasai ilmunya maka bisa membuat perusahaan kontraktor sendiri atau bahkan pemilik bangunan.
  • Membaca dan berjalan-jalan di blog seperti ilmusipil.com untuk mempelajari artikel yang secara khusus membahas tentang tahapan dalam membuat gambar rumah idaman.

Macam-macam ilmu desain rumah
Untuk dapat membuat desain rumah yang bagus tidak cukup hanya memiliki ketrampilan menggambar saja namun ada hal-hal lain yang harus menjadi pertimbangan dalam menentukan model bangunan terbaik, berikut ini daftar ilmu minimal yang sebaiknya dipelajari.
  1. Teknik gambar bangunan.
  2. Perhitungan rencana anggaran biaya bangunan.
  3. Perhitungan struktur bangunan ( beton, baja, kayu ).
  4. Ilmu ukur tanah.
  5. Ketrampilan penggunaan software desain rumah.
  6. Ilmu pemasaran ( jika kita hendak menjual jasa desain rumah )
  7. Ilmu agama.
Yang terpenting untuk mewujudkan  keberhasilan menguasai ilmu adalah bagaimana niat kita dan kemauan tinggi untuk bisa, tidak ada hal sulit selama kita masih mau berusaha dan mencoba-coba, kegagalan adalah hal biasa karena dari kecil kita sudah terlatih menghadapi gagal secara berulang-ulang, misalnya ketika seorang bayi belajar berjalan maka seringkali terjatuh namun masih ada kemauan keras untuk bangkit lagi sehingga benar-benar mahir dalam berjalan, selamat belajar, berusaha dan meraih cita-cita

SUMBER:http://www.ilmusipil.com/cara-belajar-ilmu-desain-rumah:-)

13 kompentesi dasar Arsitek

13 kompentesi dasar Arsitek

arch_lucu 
1. memiliki kemampuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis dan yang bertujuan melestarikan lingkungan.
2. memiliki pengetahuan yang memadahi tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan umum.
3. memiliki pengetahuan tentang seni dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur
4. memiliki pengetahuan yang memadahi tentang perencanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perencaan itu.


5. mengerti hubungan antara manusia dan bangunan, antara bangunan dan lingkungannya, serta menghubungkan bangunan dan ruang diantaranya, untuk kepentingan manusia.
6. memiliki pengetahuan yang memadahi tentang cara mencapai perancangan yang berkelanjutan.
7. mengerti makna profesi dan peran arsitek untuk masyarakat terutama pada hal-hal yang menyangkut kepentingan masalah sosial.
8. mengerti persiapan untuk sebuah pekerjaan perancangan dan cara-cara pengumpulan data.
9. mengerti masalah perancangan struktur, konstruksi, dan enginerring yang berhubungan dengan rancangan bangunan.
10. memiliki pengetahuan yang memadai tentang masalah fisika bangunan, tehnologi, dan fungsi bangunan dalam kaitannya dengan kenyamanan dan perlindungan terhadap iklim.
11. memiliki ketrampilan merancang yang memenuhi kebutuhan bangunan dalam batas-batas yang diberikan oleh anggaran biaya dan peraturan bangunan.
12. memiliki pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, dan prosedur dalam penerjemahan konsep rancangan menjadi wujud bangunan serta menyatukan rencana dalam perencanaan menyeluruh.
13. memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan manajemen proyek dan pengendalian biaya.

SUMBER:https://rumahabi.wordpress.com/2008/11/27/13-kompentesi-dasar-arsitek/

FUNGSI, RUANG,BENTUK DAN EKSPRESI DALAM ARSITEKTUR

FUNGSI, RUANG,BENTUK DAN EKSPRESI DALAM ARSITEKTUR

oleh : Josias Tanyuga
” Ringkasan Materi Teori Arsitektur ”
Dosen : Anggia R. Nurmaningtyas, ST
Menurut para moderenis, fungsi dapat di kategorikan sebagai penentu bentuk atau penduan menuju bentuk. Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus di tentukan.
( yuswadi saliya, 1999 ).
Hal ini mengacu kepada slogan form follows function ( Louis Sullivan )
Jika kita berbicara tentang arsitektur, maka kita tidak hanya bicara tentang fungsi dan bentuk saja. Masih ada unsur lain yang juga terkait erat dengan arsitektur, yang merupakan konsekuensi logisdari adanya fungsi. Karena fungsi merupakan gambaran dari kegiatan, dimana kegiatan tersebut membutuhkan fungsi, tentunya akan berlanjut dengan pembahasan tentang ruang. Sedangkan bentuk yang menurut sullivan merupakan akibat dari pewadahan fungsi, dapat memberikan ekspresi tertentu. Jadi pembahasan fungsi tidak dapat di pisahkan dari pembahasan tentang ruang, bentuk dan ekspresi bentuk yang di hasilkan.
Kaitannya dengan arsitektur adalah bahwa arsitektur merupakan perwujudan fisik sebagai wadah kegiatan mansusia. Bagaimana pun juga unsur-unsur fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi akan menentukan bagaiama arsitektur dapat meninggikan nilai suatu karya, memperoleh tanggapan serta mengungkapkan suatu makna. Oleh karena penyajian ini adalah sebagai sarana untuk memecakan suatu masalah sebagai tanggapan atas kondisi-kondisi lingkupnya secara arsitektural yang saling berkaitan.
1.1. FUNGSI
A. Pengertian fungsi
Dari segi pengeriatan dapat di bagi menjadi :

1. Pengertian Umum Bagi Para Ahli Bahasa ( Linguist ) Fungsi Adalah :
pendekatan pada studi bahasa yang berkenan dengan fungsi yang di tunjukan oleh bahasa, terutama dalam hal kejadian ( informasi yang berhubungan ), ekpresi ( mengindikasikan suasana hati ), dan pergaruh keahlian.
2. Pengertian Umum Bagi Para sosiologis ( Linguist ) Fungsi Adalah :
Teori tentang hubungan bagian-bagian dalam masyarakat pada keseluruhan dan satu dengan yang lai. Pendekatannya terkemukan dalam pekerjaan sosiolog pada abad, khususnya mereka yang melihat masyarakat sebagai organisme.
3. Pengertian Arsitekturalnya adalah :
Suatu prinsip Arsitekturalnya dimana bentuk suatu bangunan harus di peroleh dari fungsi yang harus di penuhinya; aspek skematis dan teknis dari moderenisasi arsitektural ( rasionalisme ), yang pendirian teoritisnya yang lebih luas juga membentuk pertanyaan simbolik, filsafat, politik, sosial ekonomi. Fungsi traditional understanding ; utility, fitnes for purpose ( ketepatan guna ),”task” ( tugas/ guna ) yang harus di penuhi oleh suatu bangunan. Efek atau pengaruhnya terhadap pengguna atau pengamat.commodity bagi teori vitu virus tentang ” commodity ”, firmness and delight”.
Firmness = technics ” , delight = form ”. Ketiganya adalah dimensi yang tidak telepaskan dari sebuah karya/ pekerjaan arsitektur, dan fungsi sendiri dapat di bicarakannya dalam tujuan-tujuan analisis dengan pengertian bahwa dalam kenyataannya fungsi tidak bisa ” ada ” ( exist ) tanpa bentuk dan material konstruksi dan teknik.
B. Multifungsionalitas Arsitektur
Dalam kegiatan perancangan kita tidak pernah lepas dari instilah ” Fungsi ”. Sayangnya istilah ini seringkali sangat di batasi pada pengertian sebagai aktifitas didalam bangunan maupun diluat bangunan. Tetapi pada prinsipnya pengertian fungsi sangat luas.
Berhubungan dengan hal ini, maka kita akan berhadapan dengan sebuah obyek yang melaksanakan satu atau beberapa atau bahkan seluruh fungsi. Hal inilah yang mendorong arsitektur untuk menjalankan berbagai fungsi, yang dikatakan Multifungsionalitas Arsitektur ( josef Prijotomo, 1998 ).
Beberapa tokoh yang berkecimpung dalam bidang arsitektur maupun diluar melontarkan beberapa fungsi yang dapat di jalankan oleh arsitektur :
 Geoffrey Broadhint
Menurutnya ada enam fungsi yang dapat di jalankan oleh arsitektur enam fungsi tersebut adalah :
1. Environmental Filter ( =Modofier of the phsycal climate ). Bangunan bias mengontrol iklin. Bangunan berfungsi sebagai penyaring terhadap iklim di luar
(filter). Bangunan dapat membuat kita merasa aman dan nyaman untuk melaksanakan aktifitas kita. Kita dapat menentukan ruangan mana yang harus dekat dan mana yang harus di jauhkan.
2. Container of actifities. Bangunan sebagai wadah kegiatan yang menempatkannya pada tempat tertentu
3. Capital invesment (=changer of land value ). Bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak. Dapat menjadi sumber investasi yang baik.
4. symbolic function ( = implication cultural ). Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai Sombolik, khususnya keagamaan dan budaya.
5. Behavior modifier. Bangunan dapat mengubah kebiasaan dan perilaku, sesuai dengan suasana ruang.
6. Aesthetic function (= Pursuit of delight ). Bangunan akan menyenangkan jika tampak cantik, sesuai dengan fashionable saat ini.
Geoffrey Broadhint, memahami fungsi sebagai sesuatu yang di pancarkan dan di informasikan melalui panca indrkita.
 Christian Notberg-Scuhltz
Memunculkan empat fungsi yang dapat dijalankan oleh arsitektur. Dalam menjawab : apa tugas bangunan :
1. phsycal Control. Peranan phsycal Control dalam fungsi bangunan adalah :
untuk mengontrol iklim.
*. Udara, kelembaban, temperetur, angin, curah hujan dan lain-lain
*. Hal-hal lain seperti, asap, serangga, hewan, manusia, dan radioaktif.
Secara umum physcal control adalah berupa hubungan bangunan terhadap lingkungan. Dapat mengontrol lingkungan sesuai dengan aktifitas yang dilakukan di dalam bangunan.
2. functional frame. Pada prinsipnya manusia selalu melakukan aktifitas oleh kerena itu di perlukan wadah Arsiterktural dalam menentukan fungsi dari tiap-tiap wadah yang di tentukan. Manusia membutuhkan ruangan untuk melaksanakan kegiatannya, fungsi ruangan dapat berubah apabila terjadi perubahan gaya hidup yang di dasari atas kebutuhan. Tak peduli jika ruangan dalam bentuk apapun ( bujur sangkar, lingkaran, elipse, dll ) yang terpenting fungsi dapat terpenuhi.
3. Social Milieu. Bisa menjadi ekxpresi statis, peranan, kelompok, institusi dan sekolompok bangunan yang dapat merepresentasikan system sosial sebagai suatu kesatuan. Contoh : istana raja dibuat lebih besar dari bangunan lain dengan tujuan, menunjukan status sosial.
Dari sinilah akan lahir ekxpresi bentuk, baik yang terjadi di dalam maupun di luat harus dapat memberikan suatu informasi. Tentang apa dan fungsi dari bangunan tersebut.
Bangunan dan ligkungan memberikan manusia tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan umum dan khusus.
4. Cultural symbolization. Arsitektur adalah obyek budaya dan merupakan hasil karya mansusia yang melayani aktifitas manusia secara umum. Kita telah sepakat bahwa seni menerangkan nilai budaya dan sains menerangkan fakta-fakta, dan seni adalah nilai-nilai budaya yang harus di masyarakatkan.
 Larry R. Ligo
Ligo memunculkan lima Fungsi yang dapat di jalankan oleh arsitekrur untuk menjawab fungsi sebagai konsep. Kelima fungsi bangunan menurut liggo ( dari concepts of function of the twentieth century Atchitecture ) adalah :
1. Structural Articulation ( artikulasi structural ) menunjuk pada pengupasan dalam design, dari material struktur dan metode sebuah bangunan ( misalnya “ fungsi “ material dan metode maupun pada artikulasi exterior bangunan dengan variasi kegiatan yang terkandung di dalamnya.
2. Physcal function. ( fungsi fisik ). Meliputi control dari lingkungan dan akomodasi bangunan terhadap aspek-aspek fisik dari tujuan yang di inginkan, aspek-aspek seperti pola jalan dan fleksibilitas dari pengaturan ruang.
3. Physcal function. ( fungsi Psiokoligi ). Mengacu kepada “feelings”
( perasaan atau rasa ) dimana bangunan-bangunan itu berbaur dengan pengamat- pengamatnya, penghuni/pemakai dan pengkritikannya, termasuk penyakit-penyakit psikologis seperti vertigo, clausphobia, kebingungan arah (direction), kenyamanan fisik atau kurangnya rasa dan emosi yang spesifik/khas.
4. Social function. ( fungsi Sosial ). Mengacu kepada kongkritisasi dari institusi social dan karakteristik yang bernilai budaya atau masa tertentu
5. Cultural/existential function. ( fungsi budaya/keberadaan ). Mengacu kepada kongritisasi dati nilai-nilai universal atau struktur subconcius dari spatial dan orientasi psikologi yang berhubungan lebih kepada esensi kemanusiaan dari pada hidup manusia dalam suatu waktu dan tempat tertentu.
Larry R. ligo memahami fungsi sebagai tugas/pekerjaan ataupun efek-efek yang dapat di timbulkan oleh Arsitektur.
1.2. RUANG
2. Pengertian Ruang
Menurut Lao Tzu
Ruang adalah ” kekosongan ” yang ada di sekitar kita maupun disekitar obtek atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang materialnya/masannya. Kekosongan yang terbingkaikan adalah sebagai transisi yang memisahkan arsitektur dengan fundamental, ada Tiga Tahapan hirarki ruang :
1. ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik
2. ruang yang dilingkupi bentuk
3. ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di dalam dan dunia di luar.
Menurut Plato
Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan terab, mejadi teraba karena memiki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya. Plato menginginkan : kini, segala sesuatunya harus berwadaq, kasat mata, dan teraba.
Ruang adalah sebagai tempat( topos ), tempat ( topos ) sebagai suatu dimana, atau suatu place of belonging, uang menjadi lokasi yang tepat diman setiap elemen fisik cenderung berada. Arsitoteles mengatakan : wadaq- wadaq sementara bergerak keatas dan kebawah menuju tempatnya yang tepat dan setiap hal berada di suatu tempat, yakni dalam suatu tempat. ” suatu tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki sesuatu wadaq. ( cornelis van de ven, 1995 ).
Karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir :
1) Tempat melingkupi objek yang ada padanya
2) Tempat bukan bagian yang di linkunginya
3) Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari objek tersebut
4) Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek
5) Tempat selau mengikuti objek walaupun objek terus bergerak
Menurut Josef Prijotomo
Ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek dan alam terbuka yang mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh pendengaran, penciuman dan perabaan.
Menurut Rudolf Amheim
Ruang adalah sesuatu yang dapat di bayangkan sebagai suatu kesatuan terbatas atau tak terbatas, seperti keadaan yang kosong yang sudah di siapkan untuk mengisi barang.
Menurut Imanuel Kant
Ruang bukanlah merupakan sesuatu yang objektif atau nyata merupakan sesuatu yang subjektif sebagai hasil pikiran manusia.
2.1. RUANG
3. Unsur – Unsur Pembentuk Ruang
Ruang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, baik secara Psikologi, emosional, dan dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak, menghayati, berfikir dan juga menciptakan dan menyatakan bentuk dinianya.
Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan yaitu :
1. Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai Merupakan pendukung segala aktifitas kita di dalam ruangan.
2. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ). Sebagai unsur perancangan bidang dinding dapat menyatu dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang terpisah.
3. bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap adalah unsure pelindung utama dari suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh iklim.
4. Hubungan Antara Penentu Keterangkuman Dan Kualitas Barangruang
Selain ketiga unsur diatas adapun beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi terbentuknya suatu ruang. Faktor-faktor tersebut adalah dimensi,wujud, konfigurasim permukaan, sisi bidang dan bukaan-bukaan. Suatu ruang tidak saja mempunyai bentuk secara fisik. Ruang di bentuk oleh bidang alas, bidang dinding, sbidang langit-langit. Sedangkan kualitas suatu ruang di tentukan oleh faktor-faktor tersebut diatas, yang di sebut sebagai faktor penentu keterangkuman ruang.
Hubungan antara faktor-faktor penentu keterangkuman ruangan dengan kualitas ruang yang di hasilkannya disimpulkan di dalam matriks di bawah ini :
Penentu keterangkuman
Kualitas ruangan
Dimensi
Proporsi
Skala
Wujud
konfigurasi Bentuk
Definisi
Permukaan
Sisi-sisi
Warna
Tekstur
Pola
Bukaan Tingkat ketertutupan
Cahaya
Pandangan
Sebagai contoh, hubungan antara penentu keterangkuman ruang DIMENSI dengan kualitas ruang yang dapat di hasilkannya melalui SKALA dan PROFESI adalah bila kita ingin mendapatkan efek yang wajar, megah dan mencekam ( lihat ilustrasi di bawah ini )
Dalam contoh ini dimensi adalah ukuran panjang, lebar dan tinggi ruang. Skala wajar di hasilkan dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi ruang yang sebanding dengan tinggi manusia normal, contohnya pada bangunan rumah tinggal. Skala megah dapat di capai dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi ruang yang jauh lebih besar dari ukuran manusia normal, contohnya pada bangunan-bangunan monumental seperti istana, theatre dan lain sebagainya.
Wujud adalah ciri-ciri pokok yang menentukan bentuk. Dengan membuat konfigurasi dari permukaan dan sisi, maka akan di hasilkan suatu wujud terentu pula. Semakin banyang konfigurasi dan wujud suatu banguna, akan semakin banyak ragam bentuk yang di hasilkan. Bentuk-bentuk yang terjadi dari konfigurasi tersebut akan dapat memberikan baik secara fisik maupun secara psikologis kepada pengamat dan pengguna ruang. Misalnya konfigurasi bentuk ruang segi banyak ( segi enam, segi delapan, dsb ), secara fisik akan mempengaruhi penataan perabot di dalamnya dan akan memberikan kesan kaku dan tegas terhadap ruang tersebut. Sedangkan bentuk ruang yang melenkung ( lingkaran, elipse, dsb ) akan memperjelas adanya continuitas permukaan-permukaan bentuk, kekompakan volume ruang dan kelembutan kontur.
Faktor keterangkuman ruang PERMUKAAN DAN SISI akan menentukan kualitas ruang melalui WARNA, TEKSTUR, DAN POLA. Dengan memberikan warna dan tekstur pada permukaan-permukaan bidang pembentuk ruang ( lantai, dinding, dan langit-langit ) akan memberikan kesan tertentu pada ruang yang bersangkutan kesan yang di timbulkannya lebih bersifat psikologis dari pada bersifat fisik sebagai contoh, bila suatu ruang di beri warna-warna lembut dan cerah, maka ruang menjadi terasa lebih luas dan pada gilirannya akan menyebabkan pengguna ruang menjadi lebih tenang dan nyaman. Sebaliknya jika di beri warna-warna gelap dan warna-warna panas ( merah, kuning, jingga ) akan memberikan kesan sempit atau bersemangat demikian pula dengan tekstur, baik halus maupun kasar akan memnerikan kesan berbeda pada suatu ruang atau bangunan, misalnya pada bangunan yang menggunakan beton expose, maka kesan yang di timbulkan adalah bangunan yang berat dan kokoh. Pola yang di buat pada penyusun material penutup lantai ( keramik, marmer, granit, dll ) akan meningkatkan kualitas suatu ruang dari ruang yang ’ biasa-biasa’, saja menjadi ruang yang memiliki nilai estetika yang baik. Pola juga dapat memperkuat atau menyamarkan kesan yang sudah ada. Misalnya pada dinding yang tinggi atau tidak terlalu lebat di beri pola garis-garis vertikal masa dinding tersebut akan terasa menjadi lebih tinggi, tetapi jika di beri pola garis-gari horizontal maka akan menyamarkan ketinggiannya.
Contoh lain bisa kita ambil pada hubungan antara faktor keterangkuman ruang PERMUKAAN dengan kualitas yang di hasilkan dalam penyamanan ruang. Ukuran, rupa dan letak dari bukaan atau void didalam bentuk penutupan ruang yang terangkum akan mempengaruhi nilai/kulitas dari suatu ruang dalam hal : bentuk ruang yang terjadi, pencahayaan ruang dan penerangan pada permukaan-permukaan dan bentuk-bentuknya, serta pada fokus dan orierntasi akibat dari adanya bukaan.
3.1 BENTUK
1. Pengertian
• Menurut vitivirus, tidak ada istilah bentuk. Bentuk bagi vitivurus, bila mau di kaitkan dengan fungsi/utilitas tentunya merupakan gabungan antara firmitas ( thecnic ) dengan venustas ( beauty/delight )( saliya”99).
• Obyek dalam persepsi kita memiliki wujud/ujud (sha ) ( abecrombie, 1984 : 37 )
• Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk ( ching, 1979 : 50 )
2. Ciri-ciri visual bentuk
ciri-ciri pokok yang mrnunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaiman cara kita memandangnnya.
Bentuk dapat dikenali karen ia memiliki ciri-ciri visual yaitu ( ching, 1979 )
1. wujud : adalah hasil konfugurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi bentuk
2. Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar, tinggi. Demensi-demensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di sekelilingnya.
3. warna : corak, intensitas dan nada permukaan pada suatu bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkunganya. Warna juga mempengaruhi bobot visual pada bentuk.
4. tekstur : adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhi perasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan benda tersebut.
5. posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.
6. Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasat, arah mata angin atau terhadap pandangan seseotang yang melihatnya.
7. inersia visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita.
Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa mendapatkan kepuasan. Wujud dapat menawan perhatian kita, mengundang keingintahuan memberikan sensasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam berbagai cara. Ada wujud yang memuat pesan khusus, ada yang membuat kita langsung mengerti bahkan ada yang tidak sama sekali dengan atau tanpa penjelasan wujud tidak dapat di pertentangkan. ( Abrecombie 1984 ).
Sebagai contoh dengan dimensi dan ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang mempunyai suatu kekuatan. Tentunya efektifitasnya di perkaya oleh pengulangan sejarah dan oleh kekayaan akan asosiasi-asosiasinya yang terakumulasi ( terkumpul ). Bagi masyarakat mesir, yang mengenalnya sebagai transfotmasi ideal dan agung dari gundukan makam biasa, yang mempercayai sebagai jaminan keabadian pharaoh dan yang melihat lapisan atapnya yang bekilat memantulkan cahaya langsung yang pertama dari matahari terbit, sebagai imaji kedewaan dan ketuhanan bagi mereka jelas, piramid memiliki arti yang tidak bisa kita dapatkan lagi saat ini.
Olblesik adalah salah satu bentuk yang memiliki daya tarik. Oblesik hampit selalu menarik perhatian. Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa oblesik melambangkan’ lingga’. Tetapi akan berarti asosiasi ini dilihat sebagai sumber daya teriknya. Sumber tersebut mungkin sedikit lebih berkaitan dengan sex dari pada dengan sebuah isyarat melawan gravitasi, usaha melawan inertia.
2. Ekspresi Bentuk
ekspresi bentuk adalah apa yang kita lihat menurut pengaruh atau pengalaman sebelumnya. ( smithies, 1984 ). Oleh karen itu setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda, maka tanggapan terhadap ekspresi yang dimunculkan oleh subyek juga akan berbeda-beda.
Setiap kerangka arsitektural senantiasa mengandung ekspresi sebagai sebuah prinsip.
Ekpresi dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni
Fungsi. Fungsi dapat melahirkan bentuk yang ekspresif misalnya kita membuat sebuah lumbung padi dengan menitik beratkan pada pemenuhan fungsi, maka akan muncul bentuk lumbung padi yang dapat menghindari terjadinya pembusukan padi, menghindari gangguan tikus dan sebagainya.
Struktur. Penonjolan struktur sebagai elemen estetis pada sebuah bangunan dapat melahirkan bentuk yang eksptesif pula.
Budaya. Misalnya pada bangunan tradisional. Ekspresi yang di munculkan merupakan hasil tampilan budaya.
3. Teori Gestalt tentang Ekspresi
para psikologi Gestalt menduga bahwa terdapat sebuah pengalaman langsung dari kualitas ekspresi dalam persepsi terhadap garis-garis, bidang-bidang, volume ataupun massa. Mereka merumuskan bahwa pengalaman-pengalaman ini bukan hasil dari asosiasi intelektual melainkan hasil dari sebuah gaung antara proses neurologis (syaraf) dan pola-pola lingkungan. Jadi bangunan di katakan hidup, tenang, atau berat bukan karena asosiasi antara pola-pola yang ada sekarang dengan rujukan tetapi karena proses biologis dalam otak kita – konsep Isomorphism Gestalt (Lang, 1987).
Menurut interpretasi psikologi dari Teor Gestalt tentang proses persepsi visual, menyatakan bahwa ’garis’(line) dan ’bentuk’(form) dari bangunan mengkomunikasikan makna-makna secara langsung melalui garis itu sendiri atau bidang (Lang, 1987). Contoh-contoh dari penerapan teori ini ada pada Crisler Building, ekspresi: menjulang tinggi (soaring), Sydney Opera house, ekspresi: gelembung (billowing), menunjukan ekspresi: statis. Ketiganya merupakan kualitas ekspresif dari konfigurasi-konfigurasi spesifik. Interpretasi alternatif dari teori Gestalt adalah bahwa ekspresi-ekspresi ini adalah hasil dari asosiasi-asosiasi yang di pelajari (Lang, 1987).
4.1 KETERKAITAN FUNGSI, RUANG, BENTUK DAN EKSPRESI
Fungsi dapat dikategorikan sebagai penentu atau panduan manuju bentuk. Fungsi menunjukan kearah mana bentuk harus ditemukan. Fungsi dan bentuk memang diperlukan untuk menjelaskan arsitektur, tapi belum memadai (necessary but not efficient) (Saliya, 1999).
Fungsi tidak mutlak menentukan bentuk. Konsep form follows function banyak dibantah oleh para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat meghasilkan bermacam-macam bentuk. Bentuk adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan. Bentuk harus sebagai media bagi komunikasi (ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk memancarkan informasi tertentu (Sohirmbeck, 1988).
Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama, bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun non fisik). Fungsi-fungsi tersebut dapat dikomunikasikan kepada pengamat melalui bentuk. Kaitan-kaitan tersebut dapat menghasilkan ekspresi bentuk. Dalam menyatakan, keterkaitan fungsi, ruang dan bentuk dapat menghadirkan berbagai macam ekspresi. Penagkapan ekspresi bentuk bisa sama ataupun berbeda pada setiap pengamat, tergantung dari pengalaman dan latar belakang pengamat.

SUMBER: https://othisarch07.wordpress.com/2010/02/05/fungsi-ruangbentuk-dan-ekspresi-dalam-arsitektur/